Harga ETH, seperti halnya banyak altcoin lainnya, terus merosot, dan nasibnya kini terletak pada beberapa level support krusial. Jika level-level ini berujung runtuh, Ethereum berisiko memasuki periode bearish yang berkepanjangan.
Aksi harga terkini menunjukkan Ethereum (ETH) mungkin sedang berada di titik kritis, yang oleh banyak analis dianggap sebagai tanda akhir dari fase bull market yang sudah lama bertahan ini.
Ethereum di Ambang “Kalah Tempur”?
Sekitar enam bulan yang lalu, indikator Market Value to Realized Value (MVRV) Long/Short Difference Ethereum mencapai puncak tahunan di angka 55%. Indikator on-chain ini menjadi penentu dalam siklus bull market, mengungkapkan apakah holder jangka pendek meraup lebih banyak profit yang belum terealisasi ketimbang holder jangka panjang.
Saat perbedaan MVRV Long/Short meningkat, holder jangka panjang menikmati profit yang lebih besar. Sebaliknya, penurunan ke zona negatif mengindikasikan kondisi sebaliknya. Saat ini, indikator ini menunjukkan angka 2,08%, yang berarti banyak holder ETH jangka panjang telah keluar dari zona profit.
Jika tren ini terus berlanjut, indikator bisa kembali berbalik negatif. Terakhir kali ini terjadi adalah pada Februari 2022, yang disusul oleh bear market selama satu tahun yang melanda seluruh ekosistem kripto, tak terkecuali Ethereum.
Jika pola ini terulang kembali, mimpi Ethereum untuk mencapai lima digit dalam siklus ini mungkin hanya akan menjadi angan-angan.
Sinyal lainnya datang dari indikator Balance by Time Held, yang mengukur durasi aset kripto yang dipegang oleh holder. Biasanya, naiknya nilai metrik ini menunjukkan kepercayaan dalam bull market, karena holder tidak terburu-buru untuk menjual.
Namun, data terkini memancarkan adanya lonjakan saldo ETH yang investor HODL dalam 30 hari terakhir, yang mengindikasikan bahwa beberapa holder mulai kehilangan keyakinan akan potensi altcoin ini dalam jangka pendek dan panjang. Ini bisa menjadi tanda perubahan mendasar dalam sentimen pasar.
Prediksi Harga ETH: Bull Tak Lagi Berdaya
Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) pada time frame harian menunjukkan bahwa harga Ethereum terus menghadapi tekanan bearish. MACD memanfaatkan posisi EMA 12 dan 26 hari untuk mengukur momentum.
Adapun nilai MACD yang positif mengindikasikan momentum bullish. Sedangkan nilai yang negatif menunjukkan tekanan turun bagi harga. Dari data yang tersaji, harga ETH perlu bertahan di atas US$2.220 untuk kuasa menghindari jatuh ke level yang lebih rendah.
Dengan kondisi pasar yang semakin tak menentu, aksi turun ke bawah US$2.000 menjadi semakin mungkin. Namun, jika tekanan beli terus berlanjut, harga ETH mungkin bisa stabil dan mencegah kerugian lebih lanjut.
Jika skenario ini terwujud, harga Ethereum berpotensi naik menuju US$2.536 dan mungkin bahkan mencapai US$2.974. Ini akan serta-merta membatalkan prediksi bearish sekaligus memperpanjang fase bull market yang telah berlangsung.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Ethereum (ETH) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.