Hukum  

Tragedi Solok jadi pelajaran, ini 6 penyebab water heater bisa bocor



Jakarta (ANTARA) – Kisah bahagia pasangan pengantin baru di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berakhir tragis. CDN seorang wanita (28) ditemukan tak bernyawa di kamar mandi penginapan, sementara suaminya, GK (28), harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Peristiwa memilukan itu terjadi di salah satu penginapan glamping (glamorous camping) kawasan Lakeside Alahan Panjang pada, Rabu (8/10). Berdasarkan dugaan awal, pasangan tersebut menjadi korban keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari water heater berbahan bakar elpiji di kamar mandi tempat mereka menginap.

CDN meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan GK mendapatkan perawatan intensif dan kini tengah menjalani masa pemulihan. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak Gilang menghadiri pemakaman istrinya meski masih dalam kondisi lemah.

Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya water heater berbahan gas. Sebab, kebocoran atau kerusakan alat tersebut dapat menyebabkan gas beracun terhirup tanpa disadari dan berujung fatal.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa apa saja penyebab water heater bisa mengalami kerusakan atau kebocoran agar kejadian serupa tidak terulang, simak ulasan berikut ini berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Inovasi teknologi penghangat air dengan IoT bawa Modena raih prestasi

Penyebab water heater bocor

1. Korosi pada tangki pemanas air

Tangki merupakan komponen utama dalam sistem pemanas air, dan kerusakan pada bagian ini sering kali menjadi penyebab utama kebocoran. Salah satu faktor yang kerap memicu kebocoran adalah korosi atau karat yang terjadi akibat reaksi air dengan logam di dalam tangki terutama jika air mengandung kadar mineral tinggi.

Seiring waktu, proses korosi akan mengikis lapisan pelindung bagian dalam tangki secara perlahan hingga akhirnya timbul celah yang memungkinkan air merembes keluar. Bila tidak segera diperbaiki, kebocoran ini bisa merusak lantai dan dinding di sekitarnya serta menimbulkan jamur yang berisiko mengganggu kesehatan penghuni rumah.

2. Seal yang mengalami kebocoran

Seal atau peredam memiliki peran penting dalam menjaga air agar tetap berada di dalam tangki tanpa merembes keluar. Selain itu, katup pembuangan (drain valve) juga turut membantu mengatur aliran air dan mencegah kebocoran.

Namun, seiring penggunaan, seal dapat aus atau retak, terutama karena paparan suhu tinggi yang membuat material-nya menjadi rapuh. Kondisi ini bisa menyebabkan kebocoran kecil yang kerap luput dari perhatian. Air yang keluar perlahan tapi terus-menerus dapat merusak lantai, pipa, dan area sekitar perangkat.

Baca juga: Ariston hadirkan dua lini produk water heater terbaru

3. Korosi atau karat pada tangki penyimpanan

Masalah karat menjadi salah satu penyebab paling umum kerusakan pada water heater, khususnya pada unit yang sudah digunakan dalam jangka panjang. Air yang tersimpan di dalam tangki logam dapat memicu proses oksidasi yang perlahan menipiskan dinding tangki dari dalam.

Ketika lapisan logam sudah terlalu tipis, air mulai merembes keluar melalui pori-pori kecil atau lubang karat. Kondisi ini dapat diperparah oleh kualitas air yang buruk atau mengandung mineral tinggi, sehingga mempercepat proses korosi.

4. Tekanan air yang terlalu tinggi

Tekanan air yang berlebihan di dalam sistem pemanas juga bisa menjadi penyebab kebocoran. Saat tekanan dari sumber air utama atau dari pompa terlalu besar, tangki dan sambungan pipa akan menerima beban yang lebih berat dari kapasitas normalnya.

Jika suhu pemanas gas terlalu tinggi, tekanan di dalam tangki dapat meningkat drastis. Dalam kondisi ekstrem, hal ini bisa membuat katup pelepas tekanan (TPR valve) gagal berfungsi, sehingga tangki menerima tekanan berlebih yang akhirnya menyebabkan retakan atau kebocoran.

5. Usia dan kondisi tangki

Seiring bertambahnya usia pemakaian, performa water heater biasanya menurun. Tangki yang sudah berumur cenderung lebih rentan mengalami korosi dan kebocoran. Bila dibiarkan tanpa perawatan, kebocoran kecil dapat berkembang menjadi kerusakan besar yang mempengaruhi struktur tangki secara keseluruhan.

6. Sambungan pipa longgar atau rusak

Sambungan antar pipa air juga dapat menjadi sumber kebocoran jika mengalami keausan atau tidak terpasang dengan kuat. Getaran dari aliran air dan perubahan suhu yang terjadi terus-menerus bisa membuat sambungan menjadi longgar seiring waktu.

Jika tekanan air terlalu tinggi, sambungan yang longgar dapat terlepas dan menyebabkan air mengalir keluar tanpa kendali. Kondisi lembap akibat kebocoran ini juga bisa memicu pertumbuhan jamur dan membuat lingkungan sekitar menjadi tidak higienis.

Baca juga: Suhu air yang tepat untuk memandikan bayi

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *