Tether Raup Laba Bersih US$4,5 Miliar pada Q1 2024


Tether Holdings Ltd., perusahaan penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT, berhasil membukukan laba bersih sebesar US$4,52 miliar di kuartal perdana tahun ini. Dalam laporan yang diterbitkan pada 1 Mei kemarin, perusahaan mengakui bahwa kontributor terbesar dalam raihan laba berasal dari bunga atas kepemilikan Treasury AS yang diikuti oleh Bitcoin dan juga emas.

Selain itu, perusahaan juga berhasil mendapatkan US$1 miliar keuntungan yang berasal dari laba operasional bersih. Capaian itu diklaim sebagai rekor laba bersih tertinggi yang pernah Tether catat.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa Tether terus meningkatkan kepemilikan langsung dan tidak langsung di Treasury AS, yang nilainya mencapai lebih dari US$90 miliar hingga akhir Maret.

Komposisi Cadangan Tether | Sumber: Tether

Chief Executive Officer (CEO) Tether Paolo Ardoino mengatakan raihan laba bersih yang dicatat mencerminkan kekuatan dan stabilitas finansial yang mapan dari perusahaan. Selain itu, dengan ekuitas bersih sebesar US$11,37 miliar, Tether kembali meningkatkan standar industri terutama dalam hal transparansi dan kepercayaan.

Posisi keuangan perusahaan juga terlihat kuat, lantaran dari total kewajiban yang mencapai US$104,01 miliar, Tether memiliki cadangan sebesar US$110,28 miliar. Dari situ, perusahaan masih memiliki kelebihan pencadangan sebesar US$6,26 miliar.

Laporan yang disertifikasi oleh BDO itu juga menyebutkan bahwa pencadangan Tether didominasi oleh Treasury Bill AS. Sampai dengan 31 Maret lalu, sebanyak US$74,04 miliar ditempatkan di salah satu instrumen keuangan tersebut secara langsung, mewakili 79% dari total kas dan setara kas Tether yang mencapai US$92,69 juta.

Tether Punya Bitcoin Senilai US$5,37 miliar

Selain itu, perusahaan juga dilaporkan memiliki aset berupa Bitcoin (BTC) sebanyak US$5,37 miliar. Penghitungan Bitcoin disandarkan pada kepemilikan BTC secara on-chain yang dikontrol oleh Tether International Limited (BVI).

Nilai tersebut menggunakan asumsi harga Bitcoin di 31 Maret 2024 yang berada di kisaran US$71.326 per BTC.

Tether juga menggunakan emas sebagai instrumen penyimpan nilai. Sampai dengan akhir Maret kemarin, perusahaan memiliki emas sebanyak US$3,65 miliar. Jumlah tersebut tidak termasuk emas yang dimiliki oleh token Tether Gold (XAUt).

Sementara itu, menyangkut investasi, Tether mengeklaim telah melakukan investasi strategis lebih dari US$5 miliar. Dana tersebut didistribusikan untuk pengembangan di berbagai sektor, mulai dari artificial intelligence (AI), new energy, Bitcoin mining, dan P2P communication.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *