Sandiaga Uno Tegas soal Turis Asing Bekerja Ilegal di Bali: Tidak Ada Toleransi



loading…

Sandiaga Uno menanggapi maraknya turis asing yang bekerja secara ilegal di Indonesia. Foto/ Instagram

MEDAN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Solahudin Uno dengan tegas menanggapi maraknya turis asing yang bekerja secara ilegal di Indonesia.

Para turis itu masuk ke Indonesia dengan visa kunjungan, namun justru bekerja di Bali maupun menjalani pekerjaan remote dan ilegal dari Bali.

Menurut Sandi, Pemerintah Indonesia akan tegas terhadap turis asing yang bekerja di Indonesia. Pemerintah tidak akan memberikan toleransi dan mengancam akan mendeportasi para turis asing yang terbukti bekerja.

“Kita harus tegas, kita tegakkan aturan. Diberikan sanksi, kalau perlu dideportasi. Sudah kami tangani, tidak ada toleransi,” kata Sandi.

Persoalan perilaku turis asing di Bali memang kian menjadi perhatian banyak pihak, termasuk dari Presiden Indonesia kelima yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Megawati menyebut pariwisata di Bali amburadul dan tidak terkontrol sehingga menimbulkan masalah bagi masyarakat lokal. Megawati mendorong perlunya alokasi kuota untuk mengatasi turisme di Bali.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam Rakernas ke-V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 26 Mei 2024.

Megawati menyatakan bahwa saat ini sudah ada aduan warga yang kekurangan air lantaran dampak pembangunan bagi turis yang masif.

Megawati cukup khawatir dengan masyarakat Bali yang justru tak menikmati keindahan dan alam pulaunya. Ia mengatakan harus ada sistem pariwisata yang terukur di sana supaya warga di Bali tetap bisa ‘bernapas’.

“Baru rakyatnya nanti kan kasian tidak menikmati yang datang turis, turis asing, saya bilang, mbok dialokasi kuota. Jadi napas pulaunya itu ada tidak tertekan gitu. Ini semua pikirannya adalah tourism saya bilang, saya bukannya anti turisme loh tapi terukur, karena tourism itu juga bagi kehidupan rakyat kita, bukan terbalik,” tutur Mega.

(tdy)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *