Jakarta (ANTARA) – Berita duka datang dari Institusi Polri atas berpulangnya salah satu putra terbaiknya, Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo. Mantan Wakapolri ini meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada Kamis (20/2) pukul 18.14 WIB.
Kabar duka ini telah dibenarkan oleh Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin, mantan Wakapolri, di RSPP Jakarta,” ujar Trunoyudo dalam keterangannya pada Kamis.
Menurut Trunoyudo, Syafruddin yang juga pernah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri tersebut wafat akibat sakit. Namun, jenis penyakit yang diderita tidak diungkapkan lebih lanjut.
Lantas bagaimana sosok Syafruddin? Berikut adalah profilnya, yang telah dirangkum berbagai sumber.
Profil Syafruddin Kambo
Syafruddin Kambo merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi Polri yang mengakhiri karirnya dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen). Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 12 April 1961, Syafruddin dikenal sebagai tokoh kepolisian dengan rekam jejak karir yang cemerlang dan dedikasi luar biasa dalam menjalankan tugasnya.
Perjalanan karirnya di dunia kepolisian dimulai setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1985. Sejak masa pendidikannya, ia telah menunjukkan komitmen dan integritas yang tinggi terhadap profesinya.
Di luar tugasnya sebagai aparat kepolisian, Syafruddin merupakan seorang Muslim yang menikah dengan Mulyani Soedjono. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai empat anak, yaitu Mohammad Rafil Perdana, Kharisma Bibitani, Mohammad Adil Triansyah, dan Muhamad Nur Alamsyah. Dalam lingkup keluarga, ia dikenal sebagai ayah yang penyayang dan bertanggung jawab.
Karirnya yang gemilang ditandai dengan sejumlah jabatan strategis yang pernah diembannya, mulai dari Kasubnit Patroli Kota Polda Metro Jaya hingga posisi puncaknya sebagai Wakapolri pada tahun 2016.
Beberapa jabatan penting lainnya yang pernah ia emban meliputi:
1. Ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla (2004)
2. Wakapolda Sumatera Utara (akhir 2009)
3. Kapolda Kalimantan Selatan (2010)
4. Kadiv Propam Polri (2012)
5. Kalemdikpol (2015)
6. Wakapolri (2016-2018)
Sebagai Wakapolri, Syafruddin menggantikan Komjen Pol. Budi Gunawan yang diangkat sebagai Kepala BIN. Dalam peran tersebut, ia memikul tanggung jawab besar dalam mengelola kebijakan dan operasional kepolisian di seluruh Indonesia hingga memasuki masa pensiun pada tahun 2018.
Setelah purnatugas di Polri, Syafruddin dipercaya menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada Agustus 2018, menjelang akhir periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ia juga aktif di bidang keagamaan dengan menjabat di organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang dipimpin oleh Jusuf Kalla. Selain itu, Syafruddin turut berperan sebagai Ketua Yayasan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam, sebuah posisi yang mencerminkan dedikasi-nya terhadap nilai-nilai keagamaan dan sejarah.
Berita kepergiannya membawa duka mendalam, terutama bagi keluarga besar Polri dan masyarakat yang mengenalnya. Tidak hanya diingat karena ketegasannya sebagai aparat penegak hukum, Syafruddin juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan memiliki semangat dalam membangun reformasi birokrasi. kepergian mantan Wakapolri ini menjadi momen refleksi atas kontribusi-nya yang tak tergantikan bagi bangsa.
Baca juga: JK berduka atas meninggalnya MenPANRB periode 2018-2019 Syafruddin
Baca juga: Mantan Wakapolri Komjen Purn Syafruddin Kambo wafat
Baca juga: Din Syamsuddin klarifikasi nama Syafruddin di pertemuan NasDem
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025