Hyundai hingga Toyota digugat karena terindikasi jual data pelanggan


Jakarta (ANTARA) – Jaksa Agung Texas Ken Paxton kembali mengajukan gugatan kepada empat produsen otomotif yakni Ford, Hyundai Toyota dan juga FCA yang dituduh telah menjual data pribadi dari para pelanggan mereka.

CarsCoops pada Selasa mengabarkan bahwa penggugat ingin mengetahui cara dari keempat produsen itu mengumpulkan dan juga menggunakan data-data pribadi dari pengemudi kendaraan tersebut.

Dalam gugatan ini, Paxton menginginkan para produsen tersebut menjelaskan atau menjawab terkait bagaimana “setiap metode, produk, atau fitur” yang mereka gunakan untuk mengumpulkan data dan harus mencantumkan serta menjelaskan pihak-pihak yang telah menerima data ini.

Baca juga: Pengadilan Jerman larang Ford jual mobil yang terhubung internet

Tidak hanya itu, mereka juga diminta untuk mengungkapkan jumlah total pelanggan dan kendaraan yang data pengendaranya telah dijual atau dibagikan kepada pihak ketiga di negara bagian Texas. Untuk mematuhi investigasi tersebut, Toyota, Ford, Hyundai, dan FCA juga harus menjelaskan bagaimana data berkendara dikumpulkan, dibagikan, dan dijual, sekaligus memberikan penjelasan teperinci mengenai semua pengungkapan.

Dalam hal ini, terdapat temuan yang menarik yang menegaskan bahwa negara bagian Texas sudah memiliki lebih banyak informasi rahasia tentang Toyota daripada produsen mobil lainnya.

Produsen mobil tersebut harus memberikan rincian tentang Connected Analytic Services LLC (CAS) yang mungkin telah menerima data berkendara yang sensitif. Situs web perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa CAS LLC merupakan afiliasi dari Toyota Insurance Management Solutions USA.

Baca juga: Tesla menangi gugatan atas kecelakaan Autopilot Model S

Toyota juga telah mengakui bahwa CAS memanfaatkan data telematika dari kendaraan Toyota yang sudah dilengkapi dengan modul komunikasi data guna meningkatkan pengalaman kepemilikan secara keseluruhan, menumbuhkan kepuasan pelanggan yang lebih besar serta menyempurnakan opsi harga asuransi. Meski begitu, produsen tersebut belum memberikan tanggapan terkait penyelidikan ini.

Hanya saja, Ford menegaskan bahwa pihaknya tidak menjual data kendaraan yang terhubung ke pialang data. Mereka juga mengatakan bahwa mereka berhenti berbagi data dengan perusahaan asuransi tahun lalu.

“Ford berkomitmen untuk menjadi pengelola tepercaya atas informasi pribadi yang dipilih pelanggan untuk dibagikan kepada kami dan yakin bahwa praktiknya konsisten dengan persyaratan peraturan dan prinsip privasi yang penting, termasuk transparansi dan pilihan pelanggan,” kata produsen mobil tersebut.

Baca juga: Ibu gugat Tesla setelah anak 2 tahun nyalakan Model X dan menabraknya

Hal semacam ini sudah menjadi kasus yang serius untuk negara bagian Texas. Awal bulan ini, negara bagian itu telah menggugat perusahaan asuransi Allstate dan juga anak perusahaannya Arity dengan tuduhan “diam-diam” menyematkan perangkat lunak pelacakan di aplikasi seluler pihak ketiga untuk mengumpulkan data berkendara dan memengaruhi premi asuransi.

Sebelumnya, pada Agustus tahun lalu, pihaknya telah mengajukan gugatan terhadap GM, dengan tuduhan bahwa perusahaan itu secara diam-diam mengumpulkan dan menjual data para pelanggannya.

Baca juga: KIA kena gugatan akibat rem tidak berfungsi dengan baik

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *