Di tengah seterunya dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, Coinbase terus berupaya memajukan ekosistem aset digital. Perusahaan baru saja membentuk aliansi dengan para raksasa teknologi dan kripto untuk melawan kejahatan penipuan.
Dalam kolaborasi tersebut, Coinbase bekerja sama dengan Kraken, Gemini, Ripple, Match Group, Meta, hingga Global Anti-Scam Organization (GASO) untuk bersama-sama meningkatkan perlindungan terhadap konsumen.
Koalisi yang dinamakan Tech Against Scam itu menekankan bahwa lingkup kejahatan penipuan tidak hanya terjadi pada lingkup yang sempit seperti media sosial, kripto, keuangan, maupun aplikasi kencan (dating app). Melainkan, ini lebih ke seluruh lanskap industri yang mengedepankan teknologi.
Melalui keterangan resminya, Coinbase mengatakan aktivitas terlarang yang melibatkan blockchain hanya mencapai 0,34% dari seluruh praktik penipuan. Sementara penggunaan uang tunai masih menjadi primadona bagi para pelaku kriminal untuk melakukan transaksi gelap.
“Kemitraan ini dimaksudkan untuk mencegah penipuan daring dan skema keuangan gelap yang menyasar konsumen di berbagai industri. Masing-masing anggota akan berbagi pengetahuan untuk menyediakan sumber dana dalam rangka mengedukasi dan melindungi konsumen,” jelas Coinbase.
US$1,4 Triliun Lenyap akibat Penipuan
Dalam catatan Coinbase, setiap tahun sekitar US$1,4 triliun dana di seluruh dunia lenyap akibat penipuan. Karena itu, perusahaan mendesak konsumen untuk lebih mengenali gelagat awal dari terjadinya tindak kejahatan tersebut.
Sementara terkait dengan bisnis, Coinbase tidak lama lagi akan merambah investasi tradisional. Pada 3 Juni mendatang, entitas yang dipimpin oleh Brian Armstrong itu berniat menawarkan perdagangan derivatif untuk minyak dan juga emas.
Aksi yang diklaim sebagai strategi untuk memberikan peluang lindung nilai silang alias cross hedging itu akan meluncurkan perdagangan untuk kontrak minyak berukuran 10 barel dan 1 troy ons emas.
Hal itu dipercaya akan membuat perdagangan yang ditawarkan Coinbase Derivatives semakin lengkap. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya akan menawarkan perdagangan derivatif untuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Litecoin (LTC), Dogecoin (DOGE), dan Bitcoin Cash (BCH), tetapi juga komoditas yang ada di sektor riil.
“Langkah ini merupakan bentuk perluasan alami dari rangkaian produk perusahaan. Dengan menawarkan partisipan akses ke kontrak berjangka seperti emas dan minyak, Coinbase akan menjadi jembatan bagi keuangan tradisional dan aset digital,” tutur Coinbase.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.