Akun media sosial X (sebelumnya Twitter) Frax Finance disusupi pada 1 Juni. Menurut eksekutif perusahaan, insiden tersebut terjadi tanpa adanya pelanggaran dalam kata sandi perusahaan. Hal itu memantik tanya terkait peran orang dalam di X sendiri yang ikut bermain dalam peristiwa tersebut.
Pendiri Frax Finance, Sam Kazemian, dalam utas X mengatakan bahwa saat kejadian, dirinya tidak menemukan adanya kejanggalan dalam sistem. Selain itu, Kazemian juga tidak mendapatkan notifikasi pengaturan ulang kata sandi.
Sebagai salah satu langkah untuk melakukan pemulihan akun, Kazemian akhirnya meminta bantuan komunitas untuk bisa menghubungi layanan pelanggan X.
“Akun X Frax Finance disusupi, sepertinya rekayasa sosial dilakukan oleh orang dalam X, karena tidak ada pengaturan ulang kata sandi. Harap jaga diri dan jangan klik tautan apapun,” ujar Kazemian
Menanggapi utas dari Kazemian, General Partner Electric Capital yang berfokus pada keuangan on–chain, Ken Deeter, meminta Elon Musk selaku pemilik X untuk menyediakan fitur autentikasi kriptografi untuk menjadikan X sebagai rumah bagi industri kripto.
Pelaku Tawarkan Token Gratis
Dalam utas yang sudah dihapus, pelaku menawarkan token gratis untuk menarik target. Tidak diketahui berapa nilai kerugian yang timbul atas insiden tersebut karena sampai saat ini pihak Frax Finance belum memberikan pernyataan resminya.
Namun, sepertinya hal itu tidak begitu memengaruhi perdagangan token Frax (FRAX). Sebab, dalam pantauan CoinGecko, harga token tersebut masih bergerak stabil di kisaran US$0,9975.
Salah satu proyek decentralized finance (DeFi) itu belakangan memang tengah naik daun. Pada Maret lalu, perusahaan mulai membuka akses crypto bridge ke layer-2 (L2) Ethereum afiliasinya, Fraxtal.
Hal itu dipercaya akan semakin memperluas adopsi kripto, karena lalu lintas aset dari layer-1 (L1) Ethereum ke L2 Fraxtal bisa dilakukan secara lebih mudah. Fraxtal sendiri bakal menjadi platform decentralized application (dApp) yang memiliki penekanan khusus pada decentralized finance (DeFi).
Kehadiran L2 anyar tersebut akan menambah rangkaian produk Frax yang sudah ada, mulai dari FRAX (algorithmic stablecoin yang dijamin sepenuhnya); platform pinjam-meminjam; automated market maker (AMM); stablecoin terkait inflasi, Frax Price Index (FPI), untuk melacak indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS); hingga liquid staking token (LST) Frax Ether (frxETH).
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.