Argo Blockchain, Bitcoin miner asal Inggris, berhasil mencetak kinerja keuangan yang mentereng di kuartal pertama tahun ini. Pendapatan perusahaan melesat 49,5% menjadi US$16,84 juta, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$11,26 juta.
Terbangnya harga Bitcoin sepanjang periode tersebut diyakini menjadi salah satu katalis dalam hijaunya laporan keuangan Argo.
Data CoinGecko mencatat, sepanjang kuartal pertama tahun 2024 harga Bitcoin sudah mengalami apresiasi sebanyak 65%, dari US$42.220 di awal Januari menjadi US$69.702 di akhir Maret lalu.
Demi menjaga keberlangsungan usahanya, perusahaan juga berhasil memangkas utangnya sebanyak US$12,4 juta atau sekitar 19% dari total utang. Hal itu merupakan salah satu strategi Argo untuk menjaga efisiensi sekaligus mendongkrak produktivitas tetap berjalan lancar.
Chief Executive Officer (CEO) Argo Blockchain, Thomas Chippas mengatakan perusahaan bakal menjaga keuangan secara disiplin demi mendorong keunggulan operasional.
Sebagai catatan, untuk meringankan beban keuangan, pada Maret lalu perusahaan juga sudah berhasil menjual pusat datanya di wilayah Quebec dan menggunakan dananya untuk melunasi hipotek di fasilitas Mirabel. Sisa dana yang ada juga digunakan untuk membayar sebagian utang ke Galaxy Digital Holdings.
Sampai dengan Maret, saldo utang Argo di Galaxy tersisa US$12,8 juta dan memperlihatkan pengurangan 63% dari total utang yang ada. Hubungan di antara keduanya terjalin ketika Argo mengalami tekanan likuiditas di tahun 2022. Kala itu, perusahaan berhasil mendapatkan kepercayaan dari Galaxy Digital untuk menerima dana talangan.
Dalam kesepakatan disebutkan, Argo Blockchain akan menjual fasilitas mining yang berada di Helios dan aset properti riil di Dickens County kepada Galaxy Digital senilai US$65 juta. Sebagai kompensasinya, Argo Blockchain mendapatkan dana pinjaman berbasis aset baru senilai US$35 juta dari Galaxy.
Argo Blockchain Produksi 319 Bitcoin
Sementara itu terkait dengan produksi, pada tiga bulan pertama tahun ini, Argo mengaku berhasil memproduksi 319 Bitcoin (BTC) atau setara dengan 3,5 BTC per hari. Margin pertambangan Argo juga sukses terkerek menjadi US$6,4 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$5,2 juta.
Meski demikian, Argo belum mampu mencetak keuntungan di kuartal pertama ini. Perusahaan masih menderita rugi bersih sebesar US$3,15 juta. Ditambahkan Chippas, posisi tersebut sudah terpangkas 65% dari total rugi bersih pada 31 Maret 2023 sebesar US$9,19 juta.
“Perusahaan menorehkan keuntungan dari penjualan anak usaha (Mirabel) sebesar US$3,39 juta dan US$75 ribu dari keuntungan pelepasan aset tetap,” jelas Chippas.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.