loading…
Dalam beberapa tahun terakhir, tren estetika regeneratif semakin berkembang. Foto/Istimewa
Dalam beberapa tahun terakhir, tren estetika regeneratif semakin berkembang. Yakni estetika yang menitikberatkan pada pembaharuan jaringan secara alami untuk meningkatkan penampilan luar. Berbeda dengan estetika tradisional, estetika regeneratif bekerja lebih dalam dan mendorong kemampuan regenerasi alami tubuh untuk mengembalikan tampilan yang lebih muda dalam waktu lebih lama.
Di Indonesia, berkembangnya tren estetika regeneratif diiringi dengan semakin diminatinya prosedur estetika non-invasif atau non-bedah. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk melakukan perawatan tanpa operasi. Hal ini menjawab kebutuhan pasien akan perawatan estetika yang menawarkan hasil optimal dengan risiko minimal.
Tren ini pun ditangkap sebagai sebuah peluang untuk menciptakan produk-produk estetika yang inovatif. Seperti halnya Sinclair yang baru saja meluncurkan produk Ellansé, filler perangsang kolagen. Peluncuran produk ini berlangsung di Grand Ballroom Park Hyatt beberapa waktu lalu, yang dihadiri oleh ratusan dokter estetika terbaik di Indonesia dengan menghadirkan ahli kedokteran estetika medis ternama yaitu Dr. Shang Li Lin dari Taiwan, dan Dr. Cheok Jia Rhong dari Malaysia sebagai pembicara utama.
Sinclair dikenal memiliki cakupan portofolio estetika medis yang unik. Seperti filler perangsang kolagen Ellansé yang berhasil mencuri perhatian. Pasalnya, inovasi terbaru dari produk yang digunakan oleh selebritas Inggris, Nancy Sorell, ini memungkinkan pasien untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dengan lebih dalam dibandingkan produk serupa.
Tanpa Operasi dan Antitua
Dermatologis terkenal di dunia asal Taiwan, Dr. Shang Li Lin, mengatakan, sering kali perawatan instan bukan pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil yang alami dan bertahan lama. Ellansé memungkinkan pasien untuk mendapatkan kedua hal tersebut.
Ellansé tidak hanya mampu mengembalikan volume wajah secara instan, tetapi juga mengatasi penyebab penuaan dengan mendorong produksi kolagen secara alami hingga 24 bulan.
Kombinasi material Polycaprolactone (PCL) dengan gel Carboxymethyl Cellulose (CMC) yang unik membuat Ellansé mampu bekerja secara seketika untuk memperbaiki area-area yang kehilangan volume. Kedua material tersebut dapat diserap secara alami oleh tubuh, meninggalkan struktur kolagen yang dengan stabil mengembalikan bentuk wajah, menciptakan struktur wajah yang lebih kencang dan muda.
Dokter estetika dari Malaysia, Dr. Cheok Jia Rhong, menjelaskan, kini pasien mulai beralih ke jenis perawatan non-invasif, tanpa operasi, namun menghasilkan tampilan antitua yang sama atau bahkan lebih baik. Jenis perawatan seperti ini jadi keunggulan yang ada pada Silhouette Soft dan Perfectha Lidocaine, dua produk Sinclair yang sudah hadir sebelumnya.
Sementara itu, Head of Sinclair Asia Pacific Ada Chu mengungkapkan komitmen Sinclair dalam mendukung kemajuan industri estetika medis di dunia. Kemajuan industri estetika medis tidak hanya bergantung pada material dan teknologi terbaik, tetapi juga dukungan yang berkelanjutan bagi profesional estetika. Oleh karena itu, Sinclair juga menyelengarakan rangkaian pelatihan serta pengetahuan menyeluruh bagi para profesional estetika.
“Ini untuk menghadirkan pengalaman estetika terbaik bagi dokter dan juga pasien,” ungkapnya.
Industri estetika di Indonesia saat ini menunjukkan pergeseran yang unik terhadap estetika regeneratif. Pasien menginginkan perawatan estetika non-invasif yang menawarkan hasil yang bertahan lama. Sinclair pun optimistis bisa mendulang kesuksesan di pasar estetika Indonesia.
“Kami siap untuk berada di garis terdepan dalam kemajuan industri estetika medis di Indonesia,” ujar Dr. Jonathan, Head of Business Unit Sinclair Indonesia.
(tsa)