Bea Cukai Dumai Fokus Pemeriksaan Penumpang Kapal Feri Dumai



SUARAKRITIK.COM-DUMAI- 4 Juni 2025 – Terminal penumpang di Pelabuhan Dumai menyaksikan penambahan ‘petugas’ khusus berkaki empat kemarin (3/5/2025). 

Kehadiran anjing pelacak (K9) unit Bea dan Cukai ini bukan sekadar patroli rutin, melainkan respons proaktif menyusul informasi intelijen tentang potensi peningkatan peredaran narkotika di pintu gerbang maritim Sumatra ini.

Gerald PH Pasaribu, Kepala Kantor Bea dan Cukai Dumai, melalui Kasi P2 Andry Irawan, menegaskan langkah ini sebagai bentuk kewaspadaan dini.

“Anjing itu didatangkan apabila ada trend narkoba itu naik, jadi kita harus jaga-jaga,” jelas Andry kepada awak media.

“Takutnya modus peredaran menyisipkan ke penumpang. Informasi itu kita antisipasi duluan.” Jelasnya.

Operasi  digelar  fokus pada pemeriksaan penumpang kapal feri dan pelintas kawasan terminal. Anjing-anjing terlatih itu, biasanya dari ras seperti Belgian Malinois atau Labrador Retriever yang memiliki indra penciuman luar biasa, dengan cekatan menyisir area keberangkatan dan kedatangan. Mereka bekerja dalam tim bersama petugas berseragam, menyasar tas bawaan maupun penumpang secara acak.

 

Andry Irawan menekankan keunggulan tak tergantikan dari K9 dalam memerangi penyelundupan narkoba.

Sebagai alat anjing adalah hewan paling efektif mendeteksi peredaran narkoba terhadap orang.

‘”Tentunya di tubuh seseorang maupun dalam tas,” Jelasnya.

Kemampuannya mendeteksi bau partikel narkotika yang tersembunyi rapat—bahkan dalam lapisan kemasan vakum atau diselipkan di bagian tersulit tas—membuatnya jauh lebih unggul dibanding pemeriksaan manual atau bahkan beberapa peralatan elektronik dalam situasi tertentu.

Seekor anjing pelacak terlatih dapat memindai ratusan orang atau bagasi dalam waktu singkat dengan akurasi tinggi, menjadi force multiplier bagi petugas.

 

Penggunaan K9  berdasarkan kebutuhan intelijen ini menunjukkan strategi dini Bea Cukai Dumai. Mereka tidak hanya menunggu laporan atau kejadian, tetapi aktif menganalisis tren dan pola ancaman.

Modus penyelundupan narkoba yang terus berevolusi, termasuk penyisipan ke dalam barang bawaan penumpang yang tidak mencurigakan, membutuhkan pendekatan cerdas dan sulit diantisipasi.

Kehadiran anjing pelacak yang tidak terduga merupakan  alat deteksi fisik yang tangguh.

“Langkah ini bagian dari upaya kami menjaga kedaulatan wilayah dan melindungi masyarakat dari bahaya narkoba,” tambah Andry,

Pelabuhan Dumai, sebagai pintu masuk strategis dari negara tetangga seperti Malaysia, memang rentan terhadap upaya penyelundupan. Kehadiran K9 menjadi sinyal jelas: upaya memasukkan barang haram akan dihadapi dengan kesiapan dan teknologi teruji.

Penerapan K9 di terminal penumpang kemarin berjalan lancar  Meski belum ada temuan signifikan yang diumumkan dari operasi kemarin, pesannya jelas: Bea Cukai Dumai terus memperkuat pertahanan di garis depan, dengan hidung tajam anjing pelacak sebagai salah satu senjata andalan melawan gelombang narkoba yang mengintai. Kewaspadaan tetap pada tingkat tinggi, siap menghadang setiap upaya meracuni negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *