Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara mengatakan Indonesia harus memanfaatkan keadaan yang kurang baik di berbagai kawasan yang ada di ASEAN.
“Karena, ke depan itu otomotif di Indonesia bisa lebih baik. Thailand sendiri kan kita tahu ya, kondisinya tidak baik-baik juga. Jadi seharusnya momentum inilah dimanfaatkan oleh Indonesia,” kata Kukuh Kumara saat ditemui di awak media, Kamis.
Menurut dia, Indonesia saat ini masih mendominasi pasar otomotif di ASEAN dalam segmen produksi dan penjualan. Sementara, Malaysia berada di urutan kedua, dan Thailand dengan kondisi yang juga tidak baik-baik saja berada di urutan ketiga.
Oleh karena itu, momentum ini harus bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempertahankan prestasi ini melalui berbagai kebijakan yang menguntungkan baik dari sisi konsumen dan juga produsen.
Baca juga: Gaikindo optimis industri otomotif tetap tumbuh di 2025
Terkait hal tersebut Kukuh menanggapi adanya isu pajak tamahan Opsen yang berlaku di beberapa daerah. Sehingga, hal ini harus mendapatkan perhatian untuk ditinjau kembali agar tidak merugikan banyak pihak.
Menurut dia, industri otomotif menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) kepada negara yang tidak sedikit jumlahnya.
“Pajak Opsen, memang tadi saya sampaikan kan, itu mengganggu lah sedikit,” tutur dia.
Sementara itu, Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan dukungan pemerintah untuk industri otomotif sangat dibutuhkan, terlebih dengan kondisi dimana industri otomotif saat ini sedang menunjukkan kondisi yang kurang prima.
Sehingga, menurutnya, pemerintah dalam mendukung atau membantu industri otomotif tanah air yang juga banyak mendatangkan pemasukan bagi negara. Diharapkan adanya dukungan yang penuh atau tidak setengah-setengah.
Baca juga: Gaikindo: PPN 12 persen tidak akan berdampak negatif pada penjualan
“Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan, terutama di masa sulit seperti saat ini. Ketika pemerintah mau bantu industri ini, jangan setengah-setengah,” kata Bebin Djuana.
Pada tahun 2025, Gaikindo telah menetapkan angka penjualan di tahun 2025 ini diperkirakan mencapai 950 ribu unit dalam setahun. Meski begitu angka tersebut masih bisa berubah tergantung kondisi perekonomian dan juga kebijakan yang ada di Indonesia.
Pada tahun 2024, Gaikindo sudah merilis penjualan kendaraan roda empat. Catatan yang kurang baik harus diterima Gaikindo pada tahun ini. Pihaknya mencatat hanya mencapai 865.723 unit atau 13,9 persen pada segmen wholesales jika dibadningkan dengan tahun 2023.
Sementara pada ritel sales, Gaikindo mencatat penjualan hanya sebanyak 889.680 unit, hal tersebut juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 998.059 unit dan turun sebanyak 10,9 persen.
Baca juga: Gaikindo berharap target penjualan hingga satu juta mobil tercapai
Baca juga: Gaikindo: Lebih dari 15 model kendaraan punya TKDN di atas 70 persen
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025